RSS

Jumat, 09 November 2012

Syukurku


Tak terasa lagkahku kini semakin jauh
Seakan baru terbangun dari tudur
jiwa ini menjerit dengan penuh tanya
Mengapa, bagaimana? aku bisa sampai disini
Krikil hingga cadas pun seakan tlah kulalui
Yang dulu ku tak yakin dapat menerjangnya

Bak aliran sungai yang tetap setia biarkan dirinya mengalir
selalu setia mengikuti paritnya
Detik demi detik kujalani dengan penuh ketidak mengertian
Yah.. semua berawal dari kesempitan pikir dan  kependekan langkah ku

Terbayang diriku yang dulu
lahir dari keluarga yang kaya akan hati dan kesederhanaan
Tapi aku teduh disana
Aku tenang disana
Dirindangnya pohon keharmonisan dengan ketaatan agama   

Ku panjatkan doa padaMu
Kau guyuriku dengan nikmatMu
Kupanjatkan doa padaMu..
Kau hujaniku kasihsayangMu
Ku panjatkan doa padaMu
Kau bentangkan padaku petunjukMu
Sedang kutak minta apapun padaMu
Tak hentinya Kau kejutkan ku dengan rahmatMu

Wahai sang penguasa waktu
Aku tak peduli Engaku kan marah
Aku tak peduli Engkau tak memandangku
Biarkan Kau sebut aku kacang lupa akan kulitnya
Ataukah ayam lupa kan kandangnya
Terimalah syukur ini…
18/06/12
Malang In my room ABA Dorm.

0 comments:

Posting Komentar