RSS

Jumat, 30 Desember 2011

Bakat, Apa Keturunan ?


Saat diri merasa tak sanggup menjalani hidup yang kian lama kian sulit. Kucoba tuk menenangkan diri sejenak dan mulai membayangkan orangtua ku dan segala petuahya. Petuah-petuahnya tak akan pernah terlupakan dan  wajah mereka yang penuh dengan harapan tak lepas dari bayang ku, seakan selalu mengingatkan ku atas segala kewajiban ku untuk membahagiakan mereka
Memang sulit hidup sendiri tanpa orang tua, tapi dengan tanpa mereka aku lebih bisa menghargai hidup. Selama ini banyak sekali yang tidak ku mengerti tentang arti hidup sebenarnya. Jauh dari rumah berarti hidup dengan orang-orang yang baru dan dengan lingkungan yang baru pula. Maka merekalah yang akan menjadi saudara baruku, membantuku saat aku kesusahan, menemaniku saat sepi dan bersedia mendengarkan apapun ceritaku. Orang yang ada di sekelilingku saat ku jauh dari keluarga adalah keluarga baruku.
Mungkin benar bahwa hidup itu tidak selalu seperi apa yang kita inginkan.
Masalah menghantarkan ku kedalam suatu proses pendewasaan diri, yang terkadang aku merasa bahwa masalah yan datang itu tidak sesuai dengan usia ku.. tapi ternyata tak ada yang tidak mungkin bagi kita untuk dapat menghadapi dan melalui masalah itu.
Ini adalah masa dimana aku mencari dan mempersiapkan sesuatu yang akan ku berikan pada masyarakat saat aku terjun ke lingkungan masyarakat nanti. Aku tau proses tersebut tidak mudah, dan butuh waktu yang lama. Banyak sekali wadah untuk mengembangkan diri di kampus ini. Sebagai mahasiswa baru aku masih merasa ragu atas kemampuan yang kumiliki, bahkan mungkin ada kemampuan yang belum aku ketahui yang sebenarnya bisa menghantarkanku menuju kesuksesan. Misalnya saja dalam pelajaran, aku merasa bahwa aku belum mencapai kemampuan yang standar, tapi ternyata aku bisa menyusul mereka-mereka yang lebih dariku. Aku berharap suatu saat aku bisa memberikan gebrakan baru dalam hidup yang akan ku persembahkan kepada orang tua tercintaku. Contoh lain yang seharusnya menjadi pertimbanganku dalam mengembangkan diri adalah mengikuti organisasi. karena dengan berorganisasi itu bisa menghantarkanku untuk siap terjun dalam masyarakat. itu sugesti  awal yang ku terima saat aku pertamakali masuk kampus ini. yaa.. kalau mau sedikit membuka pikiran kita, pendapat itu memang benar.  Karena aku yakin bahwa yang dibutuhkan masyarakat bukanlah nilai akademik ku, tapi mereka lebih membutuhkan hasil kerja yang ku berikan.
Ngomongin masalah bakat, Satu lagi bakat yang masih tak ku yakini bahwa kemampuan itu ada pada diriku, yaitu menggambar. Bisa dibilang aku ini adalah cewe tomboy sehingga bakat yang kumiliki ini tak begitu bisa kupercaya ada pada diriku. Akhir-akhir ini fakultas ku fakultas yang terbaik menurutku. hehe.. mengadakan suatu event yaitu English Fiesta 2011. Walaupun hanya di tingkat antar kelas dalam satu jurusan, kami mendapat juara satu Mading 3D dalam event itu, awalnya aku tak percaya dengan apa yang teman-temanku katakanan bahwa  mading kita mendapat juara satu, maklum aku kan datengnya telat jadi gak tau pengumumannya dari awal. Hehe.., padahal saat proses pembuatannya kami sempat mati ekspresi, hmm.. itu ma biasa.. tapi kita tetep semangat untuk menyelesaikan mading itu sampai akhir. Aku yakin mungkin ini awal yang baik buat ku untuk berkembang dan lebih bisa mengembangkan bakat yang kumiliki ini. Saat ini aku memimpin teman-teman sekelas ku, aku yakin suatu saat nanti aku akan memimpin perusahaan Art yang ku miliki sendiri, dan memiliki galeri seni sendiri.  Ha..ha.. mulai deh ngayal nya.
Bakat ku ini tak lepas dari seseorang  yang keberadaannya tak akan pernah terganti dan orang yang paling berpengaruh dalam hidupku. She is my Mother, Dia adalah orang pertama yang mengenalkanku dengan kertas, kertas gambar,  pensil, dan pensil warna. Saat itu aku masih duduk di bangku Sekolah Taman kanak-kanak biasa disebut TK. sedangkan saat aku duduk dibangku sekolah dasar(SD), Ibuku bilang padaku  bahwa dengan menggambar dan  menulis itu sangat membantu disaat kita merasa lelah dengan kegiatan sehari-hari yang kita kerjakan. Beliau juga berkata bahwa padaku,” Menggambar dan menulislah  saat kau merasa tidak ada semangat lagi dalam belajar dan disaat kau merasa lelah, jangan sekali-kali kau mengeluh atas apa yang kau rasakan, tapi buatlah hati dan pikiranmu tenang dengan mengeluarkan segala kretivitas yang ada pada dirimu ”. Panjang yaa pesan ibuku.. hehe.., iya itu memang pesan ibuku yang tak pernah bisa kulupakan dan tetap menjadi cambuk motivasi untuk ku.
Memang bisa dibilang ibuku piawai dalam menggambar, tiap goresan pensilnya sungguh ku kagumi, selain itu ibuku juga bisa membuat puisi. Sungguh The best Mom for Me. tidak hanya di bidang seni. Ibuku juga pandai dalam pelajaran umumku dan dalam bidang Agama, tapi kalau dibidang agama ibuku masih kurang dari bapak ku. yaa.. maklum bapak ku yang bertahun-tahun menjadi penghuni disalah satu pondok pesantren di kota Kediri tepatnya di PonPes Al-Ihsan JAMPES Kediri, yaa jadi Madrasatul Ula ku udah lengkap umum ada agama ada. ok, kembali ke bakat dari ibuku, satu lagi yang tetap kuingat dari ibuku tentang seni adalah, Beliau menatakan bahwa seni membuat kita menjadi indah dan menghindarkan kita dari pikiran-pikiran buruk, selain itu dengan menyibukkan diri dalam berimajinasi kita gak akan lakukan hal-hal yang gak ada manfaatnya. Satu lagi , anak-anak pecinta seni itu rasa kasih sayangnya tinggi lo dengan sesama hehe.. promosi.. 

0 comments:

Posting Komentar