kelas bagaikan kamar mandi. suasananya penuh dengan kenyamanan tuk
hidupkan imajinasi liar. Empat anak itu duduk berdampingan sejajar
dibaris paling belakang. Dua diantaranya sih baik-baik saja. Mereka
berdua menikmati suara dosen yang mbuh lah ngomong bahasa apa
itu, bhasa inggris tapi kok medok bangeet. Sedang dua anak yang lain,
sebut saja Si F dan R. Raga mereka dikelas, tapi hati, pandangannya ndak
tau kemana. Apalagi si F yang duduk dipinggir jendela, pandangannya
terus mencuat keluar jendela. Dia ndak akan menghapad kedepan jika dosen
tak memanggil namanya untuk menjawab pertanyaan.
"eh, tak dudui yo.. duwitku lo mek semene, ki yak opo, padahal lagek wingi aku muleh" celetuk si R
" yak opo ya carane entok duwet? Aku yo gak duwe duwet ki" si F menimpali.
"lah wong ya, gawe tuku bensin ae lo ga enek.. hehe??" tambah si F
"eh, lebay amu ku, mosok gawe bensin ae gak enek?,
"hehe,
iyo,, bensin digawe muleh lo yo ga enek, katene ngomong nang wong tuo
lo ga wani aku, wingi telpon, ak ngomong duwite ijek, karepku yo ben ora
kepikiran"
"yo wes, amu duwe opo seng rodok berharga ngunu?"
"opo..? ikuu motor, mosok iyoo gadekne motor digawe tuku bensin, seng genah ae..??"
"yo wes lek ngunu, laptopmu ae gadekne, ngko lek wes duwe duwet tebusen"
"ojoo reek,, lak yo gak duwe laptop aku"
"yo wes hapemu ae"
"halaah.. payu piro..??"
"opo, hape ku ae wes gadekne.."
"haha, ngawur.. "
"lha dirimu yak opo?"
"ak ngunu sek duwe mas rek, kuliah nang malang, yoo ngko aku iso utang. hehe.."
ok, class, I think time is over, see you..
assalamualaikum..
"loh-loh, wes mari a..??, kok cepett?? " kata F
"iyoo, lha wong kita ngomong tok, masalah duweet" jawab si R
"hehe.. ayo wes metu.."
Mastar, 06 maret '13
Selasa, 02 April 2013
Ivy-Bloom
Duhai kau ivy..
semua tergantung mata yang melihatmu
terkadang indah terkadang tidak
Meski mekarmu tak seelok mawar kuncup..
kau tetap tegar, meski akarmu tak menapak tanah
Menjalar, melekat dimana kau berinang
Mencari celah, mencari hangatnya mentari
Perlahan, kau tutupi seluruh inangmu tanpa kecuali
Bukan ambisius..
Tapi itulah tujuan hidupmu,
Mewarnai inangmu yang perlahan kan hancur,
menahan panas dan kejamnya alam..
Membangun istana ivy semegah cita dan anganmu
terkadang engkau tak tau harus kemana langkah pucukmu kan menuju
kau tak cukup berani sebrangi inang lain berjembatan udara
terkadang kau lelah lanjutkan pengembaraamnu selimuti sang inang yang kokoh
hingga hangatnya mentari sentuh lembut tubuhmu yang lelah menggapai asa
23.3.13
9.09
<photo id="1" />
semua tergantung mata yang melihatmu
terkadang indah terkadang tidak
Meski mekarmu tak seelok mawar kuncup..
kau tetap tegar, meski akarmu tak menapak tanah
Menjalar, melekat dimana kau berinang
Mencari celah, mencari hangatnya mentari
Perlahan, kau tutupi seluruh inangmu tanpa kecuali
Bukan ambisius..
Tapi itulah tujuan hidupmu,
Mewarnai inangmu yang perlahan kan hancur,
menahan panas dan kejamnya alam..
Membangun istana ivy semegah cita dan anganmu
terkadang engkau tak tau harus kemana langkah pucukmu kan menuju
kau tak cukup berani sebrangi inang lain berjembatan udara
terkadang kau lelah lanjutkan pengembaraamnu selimuti sang inang yang kokoh
hingga hangatnya mentari sentuh lembut tubuhmu yang lelah menggapai asa
23.3.13
9.09
<photo id="1" />